Minggu, 01 Agustus 2021

Perjuangan Kita Belum Selesai

Telah banyak upaya yang kita lakukan untuk membantu saudara kita di Palestina, dari media sosial, donasi, dan juga diplomasi. Namun rasanya itu semua belum cukup.

Karena hal itu, cara lain yang bisa kita lakukan adalah melakukan boikot yang terarah. Gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) di Indonesia mewadahi upaya ini. 

Adapun produk-produk yang terdapat di Indonesia dan mendukung penjajahan Israel adalah:

1. AXA, menginvestasikan hampir $6 juta pada empat bank Israel

2. HP, menyediakan komputer sebagai data server Israel untuk memantau rakyat Palestina

3. Puma, sebagai sponsor utama Israel Football Association (IFA)


Sebenarnya boikot ini bukan berarti kita tidak ingin membeli/menggunakan produk mereka. Kita hanya ingin mereka berhenti untuk membantu Israel dalam upaya penjajahan di tanah Palestina.

Apakah hanya tiga produk ini?

Sebenarnya banyak, tapi ini menjadi strategi dalam boikot yang terarah dan terfokuskan. Jika produk yang satu sudah berhasil, maka pindah ke produk lainnya.

Apakah boikot berpengaruh?

Memang boikot ini cukup lama untuk dilihat hasilnya. Tapi Israel sendiri juga cukup serius dalam menangani hal ini, terlihat dari adanya kementrian yang menangani gerakan boikot ini.

🌐 https://bdsmovement.id

📷 https://instagram.com/gerakanbds

Kamis, 25 Februari 2021

Saling Membantu Sesama Manusia


    
    Semua orang memiliki cita-cita, berawal dari hal-hal yang menginspirasi dirinya dan dari minat maupun bakat yang dimiliki merupakan sebuah keterkaitan dengan apa yang dicita-citakan. Sehingga mereka tahu ingin menjadi apa nanti di masa depan dan bisa menentukan langkah-langkahnya untuk menggapai cita-cita tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut, langkah demi langkah pastinya dilakukan dengan pengorbanan yang banyak, mulai dari meluangkan waktu, menyisihkan uang, hingga harus kehilangan hal-hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, usaha sangat berpengaruh dengan keberhasilan dalam mencapai cita-cita. Jika kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan berdoa, dengan izin Allah swt. cita-cita tersebut akan berhasil dicapai.

        Kehidupan merupakan sesuatu yang kita jalani dengan perjalanan waktu dan peristiwa yang dialami, pastinya akan berinteraksi dengan orang lain, itu alasan mengapa manusia disebut makhluk sosial. Dari situ dapat kita ketahui bahwa, sejatinya kita hidup membutuhkan orang lain, yang artinya saling membantu sama lain merupakan hal yang seharusnya lazim dilakukan. Kenapa kegiatan saling membantu itu bisa terjadi? Karena ada kepekaan terhadap lingkungan sekitar sehingga menimbulkan rasa peduli dan bergerak untuk bisa membantu orang lain yang kesusahan dengan hal-hal yang kita miliki, seperti tenaga, waktu, keahlian, maupun materi. Ketika saling membantu sudah menjadi kebiasaan, maka terciptalah lingkungan yang hidup dengan baik. Kepekaan sendiri menjadi awal dari kepedulian untuk saling membantu. Maka, rasa peka itu harus ditimbulkan terlebih dahulu sebagai batu loncatan untuk menciptakan lingkungan yang saling peduli.

        Dari hal di atas tersebut, membuat diri saya pribadi termotivasi dalam menjalani kehidupan untuk memberikan apa yang bisa diberikan kepada orang yang membutuhkan. Saya berusaha untuk membantu orang-orang di sekitar saya sesuai dengan kemampuan. Akibat dari hal ini, saya memiliki relasi yang baik dengan orang-orang yang saya temui. Sehingga adanya simbiosis mutualisme untuk kedua pihak. Relasi yang saya miliki menjadikan wawasan menjadi lebih luas yang berguna untuk meningkatkan kualitas diri dalam perkembangan zaman saat ini. Selain itu juga, dalam proses membantu itu meningkatkan kemampuan dalam komunikasi dengan orang-orang yang beragam pola pikir dan juga sikap. Hal-hal tersebut memberikan dorongan untuk terus semangat dalam segala hal, dalam menuntut ilmu, berorganisasi, dan dalam beribadah.

        Segala sesuatu akan terasa ringan jika dilakukan bersama. Maka, bersikap apatis terhadap lingkungan sekitar akan menjadikan pemikiran sempit dan susah untuk berkembang. Dalam beribadah pun, yang memberikan manfaat bagi orang banyak itu lebih dicintai oleh Allah swt. Karena hubungan manusia dengan Allah swt. dijembatani oleh pergaulan antar sesama manusia.

Sabtu, 25 Mei 2019

Sudah Relevankah Sistem UTBK SBMPTN

              Para kelas XII yang baru saja lulus pasti memiliki banyak rencana, ada yang ingin melanjutkan studinya, ada yang ingin langsung kerja atau bisnis, atau ada yang ingin langsung menikah. Banyak sekali rencana-rencana mereka yang tidak bisa disebutkan semuanya disini. Tapi dari sekian banyak rencana tersebut, mayoritas mereka ingin melanjutkan studinya terutama di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Tetapi, kebanyakan dari mereka ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri (PTN), karena membandingkan kualitas. Mereka semaksimal mungkin mencoba masuk ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Belajar mati-matian dari kelas X supaya nilai rapot meningkat setiap semester,  mencari informasi kesana-sini, dan mengikuti bimbel. Banyak dari mereka yang mencoba masuk PTN dengan menggunakan jalur rapor, seperti  SNMPTN dan PPKB di UI. Namun, banyak dari mereka yang tidak lolos melewati jalur itu—karena kuota untuk jalur tersebut terbatas—. Mereka terpaksa harus mengikuti jalur tes seperti Ujian Mandiri (UM) setiap universitas dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).




          UTBK adalah jalur tes masuk perguruan tinggi negeri yang dikelola oleh Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dimana para peserta akan melaksanakan tes di tempat yang telah ditentukan dengan pusat UTBK yang mereka pilih dan setiap peserta memiliki dua kesempatan untuk mengikuti UTBK dengan biaya pendaftaran Rp. 200.000/tes, nilai dari hasil UTBK ini akan didaftarkan untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). UTBK sendiri terdiri dari dua jenis tes yaitu, SAINTEK dan SOSHUM yang mana setiap jenis tes terdiri dari TPS (Tes Potensi Skolastik) dan TPA (Tes Potensi Akademik).

          Seiring berjalannya UTBK banyak keluhan dari para peserta tes karena kesulitan dalam mengerjakannya. Memang soal-soal UTBK dibuat dengan standar soal HOTS (High Order Thinking Skills) dan Menristekdikti, Mohamad Nasir telah melakukan studi banding ke negara lain untuk sistem ini. “UTBK ini model pertama kali dan mulai kami coba agar government-nya semakin baik dan kami sudah studi banding ke Amerika Serikat maupun Eropa di dalam sistem penerimaan dengan gelar ini”, tutur Pak Nasir. Tapi, dalam hal lain banyak peserta yang kurang puas terhadap sistem ini. Banyak kejadian pada UTBK, bahwa ‘usaha tidak sesuai dengan hasil’, ada yang berjuangnya minimal tapi hasilnya maksimal. Sehingga, dalam menjalani masa kuliahnya tidak sesuai dengan nilai dan itu dapat menjadi masalah pribadi—karena sukar mendalami pelajaran— dan menghambat perkembangan kualitas PTN.



         Jika kita lihat ke sistem penerimaan mahasiswa di Amerika Serikat dan Inggris, mereka mempunyai sistem yang hampir sama. Seperti di Inggris, untuk mendaftar ke universitas harus mempunyai  GCSE (General Certificate of Secondary Education) dan A-Levels (Advanced Levels) yang mana materi tesnya sesuai dengan jurusan yang dipilih. Sedangkan di AS, pelamar harus mempunyai nilai SAT (Scholastic Assesment Test) semacam TPS pada UTBK. Tetapi di Inggris dan AS, para pelamar juga harus membuat semacam essai yang berisi tentang kepribadian, kelebihan dan kekurangan, opini mereka: kenapa ingin mengambil jurusan tersebut, kenapa ingin kuliah disana, apa yang akan dilakukan setelah lulus, kenapa kita layak masuk unversitas ini, dan masih banyak lagi. Sehingga mereka punya rencana-rencana yang menjadi patokan ketika menjalani kuliah dan setelah lulus. Hal ini yang berbeda dengan sistem penerimaan mahasiswa di indonesia, khususnya untuk jalur S1. Banyak dari mahasiswa yang gagal dalam masa kuliahnya karena tidak dipersiapkan dengan matang. Selain itu, banyak juga lulusan S1  yang cerdas dan berbakat tetapi karirnya tidak jelas atau malahan ada yang pengangguran. Karena tidak punya rencana-rencana yang menjadi patokan. 

         Menurut pendapat pribadi, sebenarnya sistem penerimaan mahasiswa ini sudah baik dan pemerintah beserta pihak yang mengayomi bidang ini sudah dan sedang berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi bangsanya. Hanya saja, sistem penerimaan ini harus ditingkatkan secara maksimal dan optimal. Karena, hal ini berkaitan dengan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) kedepannya yang mana aspek tersebut merupakan aspek terpenting dalam kemajuan bangsa dan negara.

Sumber gambar:

Jumat, 24 Juli 2015

3 Makanan Terbaik di Dunia


  1. Foie Gras  
              Masakan yang terbuat dari hati angsa. Rasanya lembut seperti susu dan rasa berminyaknya menambah selera.
      2.  Kaviar
                makanan yang terbuat dari telur ikan sturgeon, yang sudah di proses dan digarami.

      3. Jamur Truffle
              kalau kita masukan sedikit jamur truffle, sup biasa menjadi luar biasa dengan rasa istimewa. Jamur truffle yang tumbuh di dalam tanah dan hanya bisa ditemukan oleh penciuman babi.